Promosi

Galeri Foto Pelatihan Bela Negara

Banyak hal yang bisa para siswa pelajari dari kegiatan Bela Negara ini, di bawah bimbingan TNI dan POLRI

Galeri Foto Pelatihan Bela Negara

Banyak hal yang bisa para siswa pelajari dari kegiatan Bela Negara ini, di bawah bimbingan TNI dan POLRI

Galeri Foto Pelatihan Bela Negara

Banyak hal yang bisa para siswa pelajari dari kegiatan Bela Negara ini, di bawah bimbingan TNI dan POLRI

Galeri Foto Pelatihan Bela Negara

Banyak hal yang bisa para siswa pelajari dari kegiatan Bela Negara ini, di bawah bimbingan TNI dan POLRI

Galeri Foto Pelatihan Bela Negara

Banyak hal yang bisa para siswa pelajari dari kegiatan Bela Negara ini, di bawah bimbingan TNI dan POLRI

Galeri Foto Pelatihan Bela Negara

Banyak hal yang bisa para siswa pelajari dari kegiatan Bela Negara ini, di bawah bimbingan TNI dan POLRI

Galeri Foto Pelatihan Bela Negara

Banyak hal yang bisa para siswa pelajari dari kegiatan Bela Negara ini, di bawah bimbingan TNI dan POLRI

Rabu, 06 September 2023

Mengawal Literasi Digital Nasional

 

Program Gerakan Literasi Digital Nasional diharapkan mampu mengatasi kesenjangan talenta digital. Perlu sinergisitas dan kolaborasi antarpemangku kepentingan untuk mewujudkan hal ini.


Pada 20 Mei 2021, bertepatan dengan peringatan hari Kebangkitan Nasional, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika meluncurkan program Gerakan Literasi Digital Nasional atau GLDN. Secara tersirat, pemerintah berharap pada momen hari Kebangkitan Nasional ini seluruh masyarakat Indonesia juga mengusung semangat untuk bangkit dan memperjuangkan nasib bangsanya sebagaimana terjadi 113 tahun lalu (20 Mei 1908). Pada saat itu, Sutomo dan beberapa pelajar STOVIA mulai menggagas semangat perjuangan untuk melawan penjajahan dengan mendirikan organisasi pergerakan untuk pertama kalinya dengan nama Budi Utomo.

Akan tetapi, kali ini konteks semangat kebangkitan yang diusung berbeda. Pada era digital seperti saat ini masyarakat Indonesia dituntut untuk mampu bangkit, dengan cara menyesuaikan diri dan memanfaatkan perkembangan teknologi untuk kemajuan bangsa dan negara.

Indonesia masih tertinggal dari beberapa negara lain dalam pemanfaatan dan pemerataan penggunaan teknologi digital. Data Bank Dunia menyebutkan bahwa Indonesia mengalami suatu keadaan yang disebut digital talent gap. Indonesia membutuhkan 9 juta talenta digital dalam 15 tahun atau rata-rata 600.000 talenta digital setiap tahun untuk mengatasi kesenjangan talenta digital ini.

Oleh sebab itu, pemerintah meluncurkan program GLDN, yang diharapkan dapat mencetak dan melahirkan generasi muda (digital talent) dengan kemampuan yang mumpuni dalam mengoperasikan, memanfaatkan, dan mengoptimalkan perkembangan teknologi informatika untuk kemajuan bangsa dan negara.

Kementerian Kominfo juga menyatakan bahwa gerakan ini ditargetkan akan melahirkan 12,4 juta digital talent di tahun 2021. Program ini juga sudah bekerja sama dengan pusat pengembangan ekosistem digital global di sejumlah negara, seperti China, India, Singapura, Estonia, Amerika Serikat, dan beberapa negara yang lain.

Program Literasi Digital Nasional ini juga dikerjakan secara kolaboratif yang didukung penuh oleh 34 pemerintah provinsi dan 514 pemerintah kabupaten/kota, termasuk juga program digital talent scholarship yang disiapkan pemerintah bagi 100.000 orang. Karena itu, pemerintah yakin bahwa target tahun ini (untuk melahirkan 12,4 juta talenta digital) akan terpenuhi.



Akan tetapi, sebaik apa pun sebuah program dan perencanaan, dalam praktiknya tentu juga rentan mengalami kegagalan jika tidak disertai dengan kerja sama yang sinergis, peran serta dan daya dukung beberapa unsur yang terkait dengan pelaksanaan program tersebut. Apalagi program Literasi Digital Nasional ini berkaitan langsung dengan pemanfaatan perkembangan teknologi informasi (baca: internet).

Fakta empiris di lapangan selama ini menunjukkan bahwa banyak hal negatif dan kejahatan digital yang mengiringi perkembangan teknologi informatika di Indonesia. Semakin meningkatnya kasus pornografi, penipuan, penyebaran berita hoaks, perjudian online, eksploitasi seksual pada anak, perundungan, ujaran kebencian bahkan radikalisme berbasis digital kerap mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Semua terjadi karena para pelaku/talenta digital yang memanfaatkan ruang digital belum memiliki kecakapan dan pemahaman sepenuhnya mengenai bagaimana seharusnya memanfaatkan internet dengan bijak dan benar.

Demi menyukseskan program tersebut, selain bekerja sama dengan pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota, tentu pemerintah juga harus menggandeng dan menjalin kerja sama yang baik dengan berbagai pihak, di antaranya, pertama orangtua. Peran dan kontrol orangtua mutlak dibutuhkan untuk membantu pengawasan terhadap anak (baca: generasi muda) dalam memanfaatkan  teknologi internet karena orangtua adalah pihak yang paling dekat dengan anak. Sesekali orangtua perlu mengecek berbagai perangkat elektronik seperti telepon seluler, laptop, dan lain-lain untuk mengetahui rekam jejak aktivitas digital yang telah dilakukan oleh sang anak, termasuk  memberikan nasihat dan bimbingan agar anak lebih bijak dalam menggunakan atau memanfaatkan internet.

Kedua, guru. Selain orangtua, guru juga merupakan sosok dan figur yang sangat dibutuhkan dalam membantu menyukseskan program Literasi Digital Nasional, mengingat selama ini guru bisa dikatakan merupakan orangtua kedua bagi anak. Dalam memberikan materi pelajaran, guru perlu menyisipkan materi mengenai bagaimana pemanfaatan internet yang baik dan benar serta memberikan gambaran mengenai dampak negatif yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan internet. Dengan demikian, diharapkan anak akan semakin bijak dalam mengoperasikan perangkat elektronik dan memanfaatkan perkembangan teknologi internet untuk berbagai kegiatan yang bersifat positif.

Ketiga, pihak berwajib. Dalam hal ini peran kepolisian selaku aparat penegak hukum perlu lebih ditingkatkan dalam mengawal pelaksanaan GDLN. Operasi cyber crime atau tindak kejahatan yang terjadi di dunia maya harus semakin ditingkatkan, penegakan hukum juga harus dilakukan bagi siapa saja yang melanggar aturan dan menyalahgunakan pemanfaatan teknologi informasi. Hal ini diharapkan menjadi sebuah upaya preventif yang dapat mencegah para pelaku kejahatan agar tidak melakukan aksi kejahatan yang memanfaatkan internet sekaligus menjadikan pelajaran agar pelaku kejahatan jera dan tidak mengulangi aksi kejahatan yang memanfaatkan ruang digital.



Gerakan Literasi Digital Nasional merupakan sebuah gagasan besar yang sangat baik. Namun, jika berbicara mengenai hal yang bersifat digital dan berkaitan dengan pemanfaatan internet, sesungguhnya hal tersebut bagaikan dua sisi mata pisau.

Jika program ini berhasil Indonesia akan mampu bangkit dan mengatasi kesenjangan talenta digital. Namun, jika program ini gagal maka akan menjadi bumerang karena tidak tertutup kemungkinan jika pemanfaatannya disalahgunakan dan kurang mendapatkan bimbingan, justru akan semakin menambah jumlah kejahatan ataupun dampak negatif lain yang berbasis pemanfaatan teknologi internet.

Melalui peran serta dan kerja sama yang sinergis antara beberapa pihak dalam mengawal pelaksanaan program GLDN, kita berharap program ini dapat sukses dan mampu mewujudkan target yang ditetapkan guna mengatasi kesenjangan talenta digital di Indonesia. Kita berharap ke depan Indonesia memiliki generasi muda yang unggul dan mumpuni dalam bidang teknologi informatika, juga memahami empat pilar literasi digital, yaitu etika bermedia digital, aman bermedia digital, cakap bermedia digital, budaya bermedia digital sehingga mampu memanfaatkan ruang digital untuk berbagai hal yang bersifat positif guna membangun serta memajukan bangsa dan negara.


Share:

Menyongsong Pendidikan yang Lebih Fleksibel

 Oleh :

Hilal Nur Fuadi
Guru SMA Negeri 1 Gondang Bojonegoro

Setiap tanggal 2 Mei Bangsa Indonesia selalu memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Peringatan Hari Pendidikan Nasional ini ditetapkan melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.

Penetapan ini mengacu pada tanggal lahirnya Bapak Pendidikan Nasional yaitu Ki Hajar Dewantara yang lahir pada tanggal 2 Mei 1889 sekaligus sebagai bentu penghormatan atas dedikasi beliau terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia.

Berbicara mengenai penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa dalam perjalanannya dunia pendidikan di Indonesia pernah mengalami pasang surut dan telah melalui serangkaian perjalanan panjang dengan segala romantika didalamnya.

Di masa lalu pendidikan kita pernah mengalami kejayaan dan bisa disebut menjadi salah satu yang terbaik dikawasan Asia Tenggara. Indikasi ini terlihat dari negara-negara kawasan ASEAN yang menjadikan pendidikan Indonesia sebagai acuan dalam mengembangkan pendidikan di negaranya.

Masih segar dalam ingatan kita bahwa di era tahun 1970-an Malaysia bahkan mendatangkan guru dari Indonesia untuk mendongkrak perkembangan pendidikan di negaranya. Indonesia juga menjadi salah satu destinasi favorit pertukaran pelajar di kawasan ASEAN saat itu.

Sebuah catatan sejarah dan pencapaian besar pendidikan negeri ini yang senantiasa kita rindukan bersama.

Seiring dengan perjalanan waktu perkembangan pendidikan di Indonesia mulai terkesan lambat dan stagnan sehingga perlahan namn pasti mulai dapat disusul oleh beberapa negara berkembang yang lain.

Berbagai permasalahan mendasar disinyalir menjadi pemicu lambatnya perkembangan pendidikan di Indonesia mulai dari rendahnya minat baca masyarakat hingga beberapa target yang melekat dalam dunia pendidikan seperti banyaknya cakupan Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh peserta didik, standarisasi kelulusan melalui Ujian Nasional hingga administrasi terlalu banyak justru menjadi beban tersendiri bagi murid maupun guru dalam upaya mengembangkan diri dan mengeksplorasi pengetahuan.

Sehingga menurut para ahli kondisi ini dianggap turut memberi andil terhadap lambannya perkembangan dunia pendidikan, sehingga para pelaku pendidikan seolah terbebani dan muncul sebuah stigma bahwa pendidikan Indonesia belum merdeka sepenuhnya.

Menyadari hal tersebut pemerintah melalui kementerian pendidikan kebudayaan riset dan teknologi berupaya untuk melakukan pembaharuan untuk meningkat mutu pendidikan dengan mengusung sebuah kurikulum yang disebut dengan Kurikulum Merdeka yang diharapkan mampu menghapus beban dunia pendidikan dan menjadikan pendidikan menjadi lebih fleksibel, menyenangkan serta mampu memenuhi dan mewujudkan kemerdekaan para pelaku pendidikan dalam berekspresi sesuai dengan bakat dan minatnya.

Salah satu langkah konkret yang diambil diantaranya adalah menghapuskan sistem Ujian Nasional (UN) dan mengganti dengan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Selama ini banyak yang menganggap bahwa Ujian Nasional adalah merupakan sebuah beban tersendiri terutama bagi peserta didik, karena nasib mereka selama 3 tahun belajar akan ditentukan melalui prosesi Ujian Nasional yang menjadi standar dan penentu kelulusan mereka dari sebuah jenjang pendidikan, namun saat ini sistem tersebut telah diganti dengan Asesmen yang tidak lagi menjadi penentu kelulusan, akan tetapi hasil asesmen nanti justru akan menjadi masukan dan referensi untuk melakukan evaluasi dan perbaikan selanjutnya.

Selain penghapusan Ujian Nasional, kurikulum merdeka juga menawarkan sistem pembelajaran yang lebih fleksibel karena kurikulum ini lebih sederhana tetapi lebih mendalam, artinya dalam kurikulum ini mata pelajaran yang diajarkan hanya mata pelajaran yang esensial saja, sehingga pembelajaran bisa lebih mendalam dan bermakna. Dengan itu diharapkan bisa meningkatkan kompetensi peserta didik dan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.

Selain itu, implementasi kurikulum ini juga memberikan kemerdekaan Peserta didik karena mereka diberi kebebasan untuk memilih kelompok mata pelajaran sesuai dengan minat serta bakatnya. Tidak hanya itu, setiap sekolah juga diberi kebebasan untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kondisi dan perkembangan peserta didiknya.

Kurikulum yang nantinya diharapkan juga lebih relevan dan interaktif karena salah satu pembelajaran yang ditekankan pada Kurikulum Merdeka adalah pembelajaran berbasis proyek, sehingga pembelajaran bisa berjalan interaktif. Pembelajaran semacam ini bisa meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik dan menumbuhkan perilaku yang mencerminkan Profil Pelajar Pancasila.

Implementasi kurikulum merdeka juga memiliki beberapa keunggulan baik bagi guru maupun murid sehingga mereka tidak lagi terjebak dalam sistem pendidikan yang cenderung dapat membelenggu kreatifitas mereka.

Keuntungan kurikulum ini bagi guru diantaranya : a) Guru bisa menentukan sendiri perangkat ajar yang sesuai dengan kondisi peserta didiknya; b) Guru lebih dekat dengan peserta didiknya melalui asesmen diagnostik nonkognitif; c) Guru menjadi lebih kreatif dan inovatif dan adaptif dengan perkembangan zaman. Sedangkan bagi murid, kurikulum ini cenderung lebih menyenangkan karena: a) Peserta didik tidak dipaksa untuk mempelajari mata pelajaran yang tidak disukainya. Mereka bisa memilih mata pelajaran apa yang ingin dipelajari dan sesuai dengan minat serta bakatnya; b) Pembelajaran terasa lebih menyenangkan karena disesuaikan dengan tingkat kompetensi peserta didik di setiap fase; c) Peserta didik tidak dipaksa atau diburu-buru untuk menguasai suatu mata pelajaran; d) Peserta didik akan terbiasa untuk menerapkan pola pikir kritis melalui pembelajaran berbasis proyek dengan melibatkan Profil Pelajar Pancasila.

Konsep merdeka belajar yang diusung kurikulum merdeka mengindikasikan bahwa pemerintah ingin mewujudkan prinsip kemerdekaan dalam belajar dan mengutamkan fleksibilitas dalam pendidikan sehingga guru dan murid bisa belajar sesuai dengan bakat dan minatnya.

Sehingga diharapkan rasa nyaman dalam melaksanakan proses pembelajaran nantinya dapat menjadi solusi dalam upaya meningkatkan mutu dan memajukan pendidikan di Indonesia.

Senada dengan tema peringatan hari pendidikan nasional tahun 2023 yaitu “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar”.

Terakhir, mari bersama-sama kita dukung program pemerintah untuk mewujudkan pembelajaran yang lebih fleksibel melalui implementasi kurikulum merdeka sehingga pendidikan Indonesia dapat berkembang dan menghasilkan output yang kompeten, kompetitif, kreatif, inovatif dan memiliki daya nalar kritis dan yang lebih penting adalah pendidikan Indonesia mampu menghasilkan insan pelajar yang berkarakter profil pelajar Pancasila

Share:

Juara 3 Lomba Vokal Solo Putri dan Juara 3 Baca Puisi Kab. Bojonegoro FLS2N 2023, 21 Juni 2023

 Juara 3 Lomba Vokal Solo Putri dan Juara 3 Baca Puisi Kab. Bojonegoro FLS2N 2023, 21 Juni 2023



Oleh : Abdul Jalil, M.Pd.,

Siapa yang tidak bangga jika dirinya meraih kesuksesan, apalagi di usia muda. Biasanya, kesuksesan tersebut akan dijadikan role model untuk ditiru orang lain. Nah, cara sukses salah satunya adalah melakukan kebiasaan dan kegiatan positif.

Kebiasaan ini menjadi ciri orang sukses yang tidak dimiliki oleh orang gagal. Teruslah meraih mimpi, sebab menjadi orang sukses itu harus disertai dengan rasa berani mengambil risiko dan ide yang inovatif. Jangan sampai kehilangan antusiasme, karena sukses datang dari kegagalan demi kegagalan.

#nevergiveup

#keepondreaming
Share:

Juara 2 Lomba Fotografi Konten Kreatif Polres Bojonegoro dalam HUT Polri ke-77 Tahun 2023, 1 Juli 2023

 Juara 2 Lomba Fotografi Konten Kreatif  Polres Bojonegoro dalam HUT Polri ke-77 Tahun 2023, 1 Juli 2023



Oleh : Abdul Jalil, M.Pd.,

Pada HUT-nya ke-77 Polri di tahun 2023 ini, masyarakat umum sangat berharap agar kinerja Polri ke depan semakin maju dan memberikan harapan yang baik bagi masyarakat dan bangsa. Dalam peringatan HUT Polri yang ke-77 ini, Polres Bojonegoro memberikan apresiasi pada salah satu siswa kami #Mawar Reidina kelas XI MIPA 1 SMANSAGO sebagai juara 2 Lomba Fotografi dalam rangakaian Lomba Konten Kreatif tahun 2023.

Rasa bangga kami karena bertepatan pula dengan HUT ke-19 SMANSAGO di tahun 2023. Semoga kami tetap konsisten dalam berkontribusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. "Selamat HUT Bhayangkara Polri. Banyak harapan publik yang harus dipenuhi sebagai garda terdepan penegakan hukum dan HAM. Semoga ke depan terus profesional, modern, dan terpercaya." Selamat HUT SMANSAGO, semoga tetap menjadi yang terbaik dalam berkontribusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

#berkontribusiuntuknegeri

#menujuindonesiamaju
Share:

Penempuhan PRAMUKA Penagak dan Laksana Gerakan PRAMUKA Gudep 25-053/054 SMAN 1 Gondang Bojonegoro, 7 - 9 Juli 2023

 Penempuhan PRAMUKA Penagak dan Laksana Gerakan PRAMUKA Gudep 25-053/054 SMAN 1 Gondang Bojonegoro, 7 - 9 Juli 2023

 


Oleh : Abdul Jalil, M.Pd.,

Secara bahasa, #dasadarma terdiri dari dua kata, yakni dasa dan darma. Dasa berarti sepuluh, sedangkan darma memiliki arti perbuatan terpuji dan juga mulia.

Dengan begitu, pengertian dari dasa darma adalah sepuluh tindakan yang terpuji atau mulia yang harus ditanamkan dan dijadikan pedoman oleh setiap masing-masing anggota pramuka yang bertindak di dalam aktivitas sehari-hari anggotanya.

Dari sepuluh sikap tersebut harus dimiliki oleh para anggota pramukanya. Yang mana, biasanya sepuluh sikap itu dimiliki oleh seorang pramuka tingkat penggalang hingga pramuka tingkat atas. Dasa darma memuat pokok-pokok moral yang menjadi dasar setiap anggota pramuka dalam menjalankan tugasnya. Dengan mengamalkan #dasadarma ini, anggota pramuka mampu menanamkan nilai-nilai luhur yang bermanfaat dalam tata kehidupan.

Dengan semangat tiada henti untuk mengamalkan #dasadarma dalam kehidupan sehari-hari adalah pilar utama menjadi manusia yang bisa memanusiakan manusia dan alam semesta .
Share:

Kemah Blok & Penerimaan Tamu Penegak Gudep 25.053/25.054 Pangkalan SMAN 1 GondangBojonegoro, 20 - 22 Juli 2023

 Kemah Blok & Penerimaan Tamu Penegak Gudep 25.053/25.054 Pangkalan SMAN 1 GondangBojonegoro, 20 - 22 Juli 2023

 


Oleh : Abdul Jalil, M.Pd.,

Kemah Blok merupakan salah satu implementasi dari pelaksanaan Kurikulum Merdeka di SMA. Tujuan kemah blok menyiapkan anggota Dewan Ambalan (DA) pangkalan SMANSAGO yang mandiri, tangguh, dan berkarakter.  Selain itu, membentuk DA yang selalu mengamalkan Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka serta bertanggung jawab, memiliki loyalitas yang tinggi dan tanggap dalam setiap kondisi. Sebanyak 116 siswa kelas X SMA Negeri 1 Gondang Kabupaten Bojonegoro mengikuti kegiatan Kemah Blok Kepramukaan yang diselenggarakan di sekolah.  Salah satu wujud implementasi SMA Negeri 1 Gondang untuk mensukseskan kurikulum merdeka. Tujuannya, mencari minat, bakat serta menciptakan generasi emas yang mandiri, tangguh, dan berkarakter.

Selamat datang para tamu penegak dan selamat bergabung di Gudep 25.053/25.054 Pangkalan SMAN 1 Gondang Bojonegoro, semoga ke depan dapat memberikan warna terbaik bagi Gudep kita tercinta.

#penegaksmansago

#berjiwamulia
Share:

Tim Inti Lomba Gerak Jalan SMANSAGO dalam HUT 78 Bangsa Indonesia - Gondang Bojonegoro, 22 Agustus 2023

 

 

Tim Inti Lomba Gerak Jalan SMANSAGO dalam HUT 78 Bangsa Indonesia - Gondang Bojonegoro, 22 Agustus 2023

 

Oleh : Abdul Jalil, M.Pd.,

Era globalisasi dengan kemudahan berkomunikasi ternyata bukan jaminan bagi tiap individu untuk bisa berekspresi dengan bebas. Baik pria maupun wanita saat ini memang sudah memiliki hak yang sama untuk dapat bebas bereskpresi, namun ada banyak benturan seperti norma dan budaya yang membuat kita kadang tidak bisa sepenuhnya bebas berekspresi, bahkan dalam memilih gaya sekalipun.

Kemerdekaan bukan kebebasan yang kebablasan. Tapi, bagaimana kita meletakkan kemerdekaan tetap dalam koridor etika dan nilai-nilai budaya bangsa. Kita boleh bergaya apapun, muaranya tetap pada norma dan budaya bangsa.

#Kemerdekaan Berekspresi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Share:

Definition List

Unordered List

Support