Beberapa hari
terakhir ini, kita banyak disuguhi sebuah tontonan anak-anak yang masih usia
sekolah melakukan tindak kekerasan yang benar-benar kelebihan dan berlebihan.
Bahkan masuk dalam wilayah kriminal.
Hal ini salah
satunya dilatarbelakangi dengan perkembangan kekerasan yang banyak disuguhkan
secara bebas melalui dunia film dan dunia medsos. Menanggapi hal tersebut, perlu
adanya pembinaan karakter yang berkesinambungan, tersistem serta masif. Sebab
jika tidak, maka beberapa kejadian serupa bahkan yang lebih gawat lagi akan
terus berulang dan berulang.
Polda Jatim bersama seleruh jajaran kepolisian setingkat Polres dan Polsek saling bersinergi dalam menanggapi kekerasan di kalangan remaja ini yang kian hari kian marak. Melalui kegiatan Apel Anti Kekerasan yang dilakukan secara serempak, diharapkan dapat menghambat laju tindak kekerasan di kalangan remaja (anak sekolah) secara serempak dan masif pula.
Kegitan Apel Anti Kekerasan dilakukan secara
serempak di wilayah hukum Polda Jatim sampai ke wilayah jajaran kepolisian di
tingkat Polres dan Polsek pada Senin (19/12/22). SMAN 1 Gondang melaksanakan
kegitan ini dengan pimpinan apel oleh Kapolsek Gondang, AKP. Soegiyono. Setelah
kegiatan apel dilakukan penandatanganan MoU sebagai tanda kebulatan tekad untuk
tetap membuat suasana Kecamatan Gondang tetap kondusif tanpa gejala kekerasan
dalam bentuk apapun dan dilakukan oleh siapapun.
Pihak SMAN 1
Gondang, penandatangan MoU diawali oleh Ka. UPT SMAN 1 Gondang, Abdul Jalil,
M.Pd. Kemudian dilanjutkan oleh Bapak dan Ibu guru, karyawan dan perwakilan
pengurus OSIS SMAN 1 Gondang. Kegiatan ini diharapkan dapat membawa dampak yang
positif bagi semua siswa khusunya di SMAN 1 Gondang. Manfaat tersebut, antara
lain: pertama, perubahan mindset yang paling fundamental yakni pola pikir dan
sifat siswa masa kini agar tidak mudah terpicu segala macam bentuk kekerasan.
Kedua, sekolah lebih menguatkan kegiatan dalam rangka membentuk karakter siswa
ke hal-hal yang bersifat positif. Ketiga, terjalinnya kerjamasa secara intensif
untuk kebutuhan siswa saat ini dengan beberpa instansi terkait.
Di samping
itu, sekolah tetap terus berupaya memfasilitasi kebutuhan pembelajaran yang
menagarah pada pengembangan bakat yang positif dan bermanfaat bagi masa depan
siswa. Misalnya, saat ini kebutuhan kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung
pelaksanaan belajar mengajar sangatlah dibutuhkan siswa dalam mengembangkan
bakat dan kemampuannya.